Medan, Maret 2020 – Tahun 2020 Politeknik Pariwisata Medan akan kembali menghasilkan sumber daya manusia pariwisata yang berkompeten setelah melalui ujian sidang TA/PA serta prosesi wisuda. Izasah yang mereka terima akan menjadi modal utama saat akan berkecimpung didunia industri. Untuk memberikan nilai tambah maka Poltekpar medan melalui LSP P1 mengadakan uji komptensi untuk memberikan sertifikat sebagai bukti bahwa mereka benar-benar merupakan sumber daya manusia pariwisata yang kompeten.
Uji Kompetensi yang dilaksanakan adalah Sektor Pendidikan Bidang Hotel, Restoran dan Kepemanduan bagi mahasiswa Poltekpar Medan semester 6 (Upper). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 9 – 19 Maret 2020 di Tempat Uji Kompetensi Politeknik Pariwisata Medan. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Mustafa Kamal selaku Wakil Direktur II Poltekpar Medan.
“Sertifikasi ini juga merupakan rangkaian kegiatan yang terus berlanjut untuk menciptakan sdm yang tersertifikasi dan kompeten. Terutama sekarang ini uji kompetensi di khususkan untuk Upper dan Top Upper mahasiswa dan kami targetkan mereka akan menerima sertifikat sebelum wisuda nanti” sahut Hamdani ketua LSP P1 Poltekpar Medan.
Peserta dalam UJK pertama ini adalah 453 asesi yang diases oleh 78 asesor yang sudah mendapatkan sertifikasi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Para asesi mendapatkan sertifikasi kompetensi yang telah disesuaikan dengan skema kualifikasi ASEAN, KKNI, AQRF dan ACC-STP.
“Kami harus memastikan bahwa hasil sumber daya manusia dari Poltekpar Medan telah memiliki sertifikasi. Selains ertifikat untuk modal mereka bekerja, sertifikasi ini akan menunjukkan hasil akhir dari proses pembelajaran, apakah mereka benar-benar mampu menjalankan tugas dan beban kerja sesuai dengan dunia industri atau tidak ,” kata Anwari Masatip Direktur Politeknik Pariwisata Medan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia pariwisata yang tersertifikasi khususnya di Wilayah Sumatera Utara. Seperti yang kita ketahui bersama Danau Toba merupakan salah satu destinasi pariwisata nasional yang saat ini diprioritaskan pengembangannya, sertifikasi ini merupakan salah satu upaya untuk pemenuhan sumber daya manusia yang nantinya dibutuhkan.
“Dalam dunia kerja kompetensi harus dipelihara. Bukan hanya pernah kompeten, tetapi harus kompeten dan terus kompeten sehingga sdm yang dihasilkan professional. Sertifikasi merupakan tugas utama yang harus dilaksanakan oleh PTNP serta didukung oleh Kemenparekraf/Baparekraf,” sahut Ni Wayan Giri, Sekretaris Kementerian Kemenparekraf/Baparekraf.
SDM yang dihasilkan harus dipastikan berkompetensi karena telah mendapatkan pendidikan dan sertifikasi di kampus. Kompetensi ini dapat diperoleh dari pembelajaran formal, non formal, pelatihan kerja ataupun pengalaman kerja.*
About the author