Poltekpar Medan Kenalkan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Industri Hospitaliti melalui Dosen Tamu

Poltekpar Medan Kenalkan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Industri Hospitaliti melalui Dosen Tamu

Sistem Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada sebuah organisasi atau perusahaan merupakan salah satu atribut penting untuk diterapkan. Hal ini dibutuhkan selain dikarenakan peraturan perundangan/standar tetapi sebagai kesadaran perusahaan atau organisasi dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.

“Pengetahuan dini tentang pertolongan pertama wajib diberikan kepada para mahasiswa. Hal ini kita realisasikan dengan mengundang dosen tamu yang berkecimpung dalam kegiatan Palang Merah Indonesia untuk berbagi pengetahuan kepada para mahasiswa Poltekpar Medan,” kata Anwari Masatip Direktur Politeknik Pariwisata Medan.

Tujuan dari P3K adalah memberi perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya, menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan korban, mencegah penyakit/cidera menjadi lebih parah dan mempertahankan daya tahan korban.

“Kita terkadang tidak menyadari adanya sumber bahaya di tempat bekerja dan belum mengetahui bagaimana cara mengendalikannya. Bahaya ini dapat terjadi pada rekan kerja maupun bagi orang lain yang berada disekitar kita. Saya sangat setuju apabila pengetahuan P3K ini diberikan kepada para mahasiswa. Persiapan ini merupakan sebuah nilai plus bagi mereka terutama nanti saat bekerja di bidang industri hispitaliti” kata Ni Wayan Giri Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan.

Narasumber yang hadir pada kegiatan yang diselenggarakan tanggal 18 Oktober 2019 ini adalah Bapak M.Ridho Simanungkalit. Beliau memberikan informasi kepada para mahasiswa terkait jenis bahaya yang biasa terjadi dalam bidang hospitaliti seperti jatuh dari ketinggian, tersandung, tergelincir, kejatuhan benda, terkilir, terpotong, terjepit diantara benda, tersengat listrik dan masih banyak jenis kecelakaan lainnya. Dalam kesempatan ini beliau juga mengajarkan secara praktek langsung bagaimana para mahasiswa harus bertindak terlebih dahulu apabila terjadi kecelakaan. Sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh informasi tetapi juga secara praktek.

“Insan Pariwisata harus dibangun dengan menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, pengetahuan umum, seni dan kesehatan. Tidak perlu mendetail tetapi harus mengetahui dasar, seperti Pertolongan Pertama pada Kecelakaan ini. Dengan demikian diharapkan sumber daya manusia pariwisata yang dihasilkan memiliki kemampuan untuk mengantisipasi apabila ada bahaya yang terjadi saat mereka bekerja nantinya,”kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

“Saya harap kegiatan ini dapat meningkatkan level pendidikan di PTNP Poltekpar Medan. Sehingga kita dapat melengkapi pengetahuan hospitaliti bagi mahasiswa. Perlu diingat pengetahuan lebih akan menjadi nilai lebih bagi kita, karena sebuah institusi di bedakan oleh manusianya.,” kata Menpar Arief Yahya

About the author

humas editor

Humas | Kampus Politeknik Pariwisata Medan Gedung Rektorat Lantai 1