Seminar International Geopark

Seminar International Geopark

Medan – Politeknik Pariwisata Medan menggelar seminar internasional. Seminar ini bertemakan “Facing new challenges and oppurtunities of Global Geopark Tourism” yang berlangsung di Hotel Achmad Tahir, Politeknik Pariwisata Medan pada tanggal 5 April 2019. Melalui seminar ini Poltekpar akan memperoleh rumusan, masukan atau ide yang akan diimplementasikan dalam pemanfaatan Kaldera Toba sebagai laboratorium alam. “Unit Geopark dan kuliner juga sedang dalam proses menjajaki 8 Kabupaten di sekitar Kawasan Danau Toba, seluruh stakeholder pariwisata untuk membuat sebuah pakta integritas, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk penempatan mahasiswa dan dosen untuk pemanfaatan laboratorium alam.” kata Anwari Masatip Direktur Poltekpar Medan.

 

Geopark adalah warisan alam dan menjadi sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi, di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk di dalamnya nilai arkeologi, ekologi dan budaya. Di kawasan ini dapat juga diimplementasikan berbagai strategi pengembangan wilayah secara berkelanjutan, yang promosinya harus didukung oleh program pemerintah. Sebagai sebuah kawasan, Geopark harus memiliki batasan yang tegas dan nyata di dalam pengembangannya. “Seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yakni pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan media seharusnya bersinergi, untuk memahami konsep geopark tourism ini, yang nantinya akan digunakan untuk kemajuan serta kebanggan sebuah wilayah yang memiliki aset untuk kemajuan pariwisata,” terang Boni Tauhid, Kepala Unit Geotourism Poltekpar Medan.

Pengembangan Geopark di suatu daerah akan berdampak langsung kepada manusia yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan. Konsep Geopark memperbolehkan masyarakat untuk tetap tinggal di dalam kawasan, yaitu dalam rangka menghubungkan kembali nilai-nilai warisan Bumi kepada mereka. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sudah melakukan fungsinya dengan mengumandangkan konsep pengembangan geopark ini ke seantero wilayah di negara Republik Indonesia. Perguruan Tinggi juga selayaknya melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satu nya memberikan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat dan seluruh civitas akademikanya yang pada saatnya nanti akan menjadi duta-duta pengembangan geopark di wilayah di mana mereka berada.

Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif di dalam revitalisasi kawasan secara keseluruhan. Pada akhirnya fungsi media juga dapat melakukan fungsinya di dalam memberikan informasi yang baik dan benar serta mendidik kepada seluruh masyarakat luas. “Peluang dan tantangan yang sedemikian besar dari keberadaan sebuah geopark di suatu wilayah sudah harus dapat diantisipasi sejak dini guna meningkatkan keberadaan sebuah destinasi demi peningkatan pendapatan sebuah negara khususnya dalam bidang kepariwisataan” tambah Menteri Pariwisata. Beberapa pembicara kelas dunia dihadirkan dalam acara ini, yakni, Mihee Kang Ph.d Director Asia-Pacific, Global Sustainable,Tourism Council Korea NATIONAL Geopark,Committee Member, Prof. Miguel Rivas Fernandez, Msc, University of Central Lancashire, UK (Madrid), Associate Prof. Dr. Vichit Rangpan Yala Rajabhat University Thailand, dan DR. Budi Martono, Ketua Jaringan Geopark Indonesia (JGI) Indonesia Geopark Network. Tidak hanya itu, pembicara juga hadir dari General Manager Gunung Sewu Unesco Global Geopark, Prof. Dr. Robert Sibarani, MS, Guru Besar Universitas Sumatera Utara, DR. Indyo Pratomo Peneliti dan Ahli Geologi Dari Bandung, DR. Ir. H. Yunus Kusumahbrata, MSC yang sekaligus Ketua Tim Percepatan Geopark Kementerian Pariwisata RI. (raj)

Sumber

 

About the author

humas editor

Humas | Kampus Politeknik Pariwisata Medan Gedung Rektorat Lantai 1