Penguatan Jiwa Korsa PTT Politeknik Pariwisata Medan

Penguatan Jiwa Korsa PTT Politeknik Pariwisata Medan

Politeknik Pariwisata Medan merupakan Lembaga Pendidikan dan Latihan Pariwisata milik Pemerintah yang bernaung dibawah Kementerian Pariwisata. Setelah melewati proses panjang terkait perubahan Status Kelembagaan Akademi Pariwisata menjadi Politeknik Pariwisata, maka berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Pariwisata Medan dan Nomor 11 Tahun 2018 tentang Statuta Politeknik Pariwisata Medan berdampak kepada perubahan yang signifikan terhadap ruang organisasi baik struktur maupun anggaran dalam penunjang keberlangsungan organisasi kedepannya.

Salah satu kegiatan tahunan  Politeknik Pariwisata Medan adalah  Gathering (Jiwa Korsa) yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa senasib, seperjuangan dan setujuan serta berkeinginan untuk selalu bersatu dan berada dalam satu kesatuan yang solid berlandaskan semangat persaudaraan dan  kekeluargaan serta menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara Pimpinan, Pegawai dan Tenaga Tidak Tetap. Tingkat keharmonisan dan kebersamaan menjadi tolak ukur dalam meningkatkan motivasi untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang baik. Kelancaran tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional sangat dipengaruhi oleh kesempurnaan pengabdian Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan yang terbaik, adil dan merata kepada masyarakat. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional, diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang netral, mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, profesional dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, serta penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana tersebut di atas, PNS dibantu oleh Pegawai Tidak Tetap. Untuk memperoleh Pegawai Tidak Tetap yang memiliki kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, disiplin serta bertanggung jawab sangat diperlukan jiwa korsa.

Istilah jiwa korsa adalah terjemahan dari bahasa Perancis  “esprit de corps”  (esprit = semangat, corps = tubuh) jadi secara harfiah berarti “semangat tubuh”. Istilah yang selalu dipakai di dunia militer ( ketentaraan ) ini merupakan metafora bahwa organisasi ibarat tubuh manusia, sebagaimana tubuh setiap anggota memiliki tugas dan fungsi yang berbeda tetapi saling bergantung, apabila ada satu anggota tubuh yang sakit maka, anggota tubuh yang lainpun merasa sakit. Kalau mau kita analogikan tangan kanan akan spontan menepuk nyamuk yang menggigit tangan kiri. Korsa pun sering diartikan sebagai kesamaan tujuan, rencana, sikap, kepedulian, kesetiakawanan dan solidaritas.

Kegiatan Jiwa Korsa Tahun 2019 ini bertemakan “Penguatan Jiwa Korsa Pegawai Tidak Tetap Politeknik Pariwisata Medan”.  Kegiatan Penguatan Jiwa Korsa Pegawai Tidak Tetap Politeknik Pariwisata Medan diadakan di Banda Aceh – Sabang. Yang dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 24 Pebruari 2019. Dimana pesertanya terdiri dari seluruh Pegawai Tidak Tetap yang pesertanya berjumlah 67 (enam puluh tujuh) orang dan Panitia yang berjumlah 6 (enam) orang. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang baik dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan seluruh pegawai, karena sewaktu mengikuti kegiatan tersebut tidak ada perbedaan antara Pimpinan dan Pegawai Tidak Tetap, serta tanpa disadari saling memahami keinginan masing-masing. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa senasib sepenaggungan, perasaan solidaritas, semangat persatuan dan kesatuan di Lingkungan Politeknik Pariwisata Medan.

About the author

humas editor

Humas | Kampus Politeknik Pariwisata Medan Gedung Rektorat Lantai 1